Sejak tahun lalu, Pemerintah RI mulai membidik potensi pasar wisata vegetarian dunia. Salah satu strategi yang dilakukan adalah menerapkan prinsip 3S (Size, Sustainability, Spread) dan menggandeng komunitas vegetarian.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya sempat menuturkan, ada lebih dari 500 juta orang di seluruh dunia yang memilih lifestyle yang sehat dengan vegetarian. Terbanyak nomor satu adalah India dengan 350 juta orang, lalu China dengan 50 juta wisatawan. Kemudian diikuti Amerika Serikat 17 jutaan. “Dua tahun lalu (2017) jumlah wisman India yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 485.000 wisman, mengalahkan Korea, dan pada tahun 2018 akan menyalip posisi Jepang,” ucap MenPar.

Salah satu kebutuhan wisatawan adalah ketersediaan kuliner yang pas dengan selera atau pola hidup mereka. Berdasarkan hasil observasi, Kemenpar menemukan 80% wisatawan dari India membutuhkan makanan vegetarian atau vegan saat berkunjung ke lokasi wisata di Indonesia. Kalau Indonesia bisa memenuhi, maka ini menjadi nilai lebih dan tidak menyulitkan mereka mencari makanan.

Sejalan dengan Visi Misi dan Program Pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata, IVS sebagai komunitas vegetarian dan vegan terbesar di Indonesia, menyambut gembira dan mendukung sepenuh hati. Maka sebagai salah satu wujud/implementasi dari Program tersebut, IVS berinisiatif untuk mengadakan sebuah Forum & Workshop, untuk meng-edukasi & mensosialisasikan kepada para pelaku usaha pariwisata, khususnya di bidang Perhotelan, Restaurant, hingga Tenaga Medis dan para Akademisi, mengenai manfaat gizi nabati serta berbagi tips dan resep mengenai pangan olahan berbasis nabati.

Acara Forum & Workshop ini akan diikuti oleh anggota-anggota PHRI (Hotel & Restaurant), asosiasi, akademisi, tenaga medis, praktisi gizi & kesehatan, hingga enterpreneur UMKM / Home Industri dari berbagai kota di Indonesia.